Tengah santer diberitakan kecelakaan yang disebabkan meledaknya tabung gas 3kg yang dikonversikan oleh pemerintah. Akibat banyak kejadian tersebut orang-orang termasuk saya jadi agak takut jika menggunakan kompor gas. Kejadian ini mungkin akan jadi hal yang sangat menakutkan buat masyarakat. Pemerintah menjelaskan kecelakan seperti ini sering di akibatkan human error,, apa hanya itu saja?? mungkin banyak faktor lain bukan hanya human error. Tak bisa di pungkiri kalau human error bisa jadi penyebabnya karena banyak masyarakat yang kurang paham dalam penggunaan ataupun pemasangan gas yang benar. Pemerintah pun kurang dalam mensosialisasikannya, baru sekarang-sekarang ajah pemerintah tanggap setelah banyaknya kejadian kecelakaan ini.
Selain itu banyak di temukan tabung gas oplosan yang merugikan pemerintah hampir Rp 2,7M per bulan, Wah banyak juga yah. Mungkin ini sebagai salah satu faktornya tabung gas yang tidak berlabel SNI tersebut isi dan kualitasnya dapat menyebabkan ledakan. Nah, dari pada itu pemerintah akhirnya melakukan penarikan gas LPG 3kg yang tidak berlabel SNI agar dapat mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang lebih banyak.
Pertamina telah mempersiapkan asuransi terhadap kasus kecelakaan akibat penggunaan tabung gas, khususnya tabung LPG ukuran 3 kg. Anak perusahaan PT Pertamina Tugu Pratama Indonesia sudah disiapkan untuk menjamin asuransi konsumen dalam proses administrasi dan dana.
Asisten Customer Relation-External Relation Pertamina Pemasaran BBM Retail Region I, Rustam Aji mengatakan, bila terjadi kecelakaan akibat penggunaan tabung gas ini secara tidak sengaja yang mengakibatkan korban jiwa atau luka-luka berat dan ringan, pihaknya akan memberikan asuransi Rp 25 juta bagi korban meninggal dan akan menanggung pembiayaan perobatan konsumen yang mengalami luka-luka. Ya semoga ajah dengan tanggapan yang positif ini pemerintah dapat meminimalisir kecelakaan dan konsisten dengan janjinya. Dan jangan lupa hati-hati dalam menggunakan kompor gas dan awasi dalam pemasangan gas yang benar. kalau kita waspada kecelakaan dapat terhindari ko.
Selain itu banyak di temukan tabung gas oplosan yang merugikan pemerintah hampir Rp 2,7M per bulan, Wah banyak juga yah. Mungkin ini sebagai salah satu faktornya tabung gas yang tidak berlabel SNI tersebut isi dan kualitasnya dapat menyebabkan ledakan. Nah, dari pada itu pemerintah akhirnya melakukan penarikan gas LPG 3kg yang tidak berlabel SNI agar dapat mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang lebih banyak.
Pertamina telah mempersiapkan asuransi terhadap kasus kecelakaan akibat penggunaan tabung gas, khususnya tabung LPG ukuran 3 kg. Anak perusahaan PT Pertamina Tugu Pratama Indonesia sudah disiapkan untuk menjamin asuransi konsumen dalam proses administrasi dan dana.
Asisten Customer Relation-External Relation Pertamina Pemasaran BBM Retail Region I, Rustam Aji mengatakan, bila terjadi kecelakaan akibat penggunaan tabung gas ini secara tidak sengaja yang mengakibatkan korban jiwa atau luka-luka berat dan ringan, pihaknya akan memberikan asuransi Rp 25 juta bagi korban meninggal dan akan menanggung pembiayaan perobatan konsumen yang mengalami luka-luka. Ya semoga ajah dengan tanggapan yang positif ini pemerintah dapat meminimalisir kecelakaan dan konsisten dengan janjinya. Dan jangan lupa hati-hati dalam menggunakan kompor gas dan awasi dalam pemasangan gas yang benar. kalau kita waspada kecelakaan dapat terhindari ko.
No response to “Kecelakaan Gas LPG 3 kg”
Leave a reply