"Harga Cabai Melambung" Akhir-akhir ini cabai jadi perbincangan ibu-ibu di pasar. Hal ini tidak lain tidak bukan karena harganya yang kian melambung saja. Si barang pokok ini (cabai) buat sebagiaan orang merupakan hidup, sebab kalau bagi orang penyuka pedas cabai menjadi teman setia disaat makan.
Sedikit cerita dari salah satu teman, ketika membeli gorengan cabai rawit yang biasanya dapat diambil berapa pun yang kita mau, kini si tukang gorengan membatasi jumlahnya. Ada juga sambal di rumah makan sekarang malah harus bayar. Wah bayangkan saja harga cabai sudah membuat para pengusaha rumah makan menaikkan harga makanannya.
Harga cabai di sejumlah pasar tradisional sekarang sudah menggila harganya hingga mencapai Rp 80.000 sampai Rp 100.000,Kenaikan itu berlaku untuk seluruh jenis cabe-cabean seperti cabe rawit, cabe merah dan cabe hijau. Kecuali cabe gendol yang kenaikan harganya tidak terlalu signifikan. Harga ini sangat tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya ketika harga cabai meningkat. Harga cabai yang segini hampir mengalahkan harga daging.
Harga cabai menggila karena produksi cabai turun akibat faktor cuaca, bahkan ada areal tertentu yang benar-benar gagal panen. Menurut pedagang, kenaikan harga tak bisa dihindari karena tak ada persediaan akibat terhentinya pasokan cabe dari daerah penghasil di pulau Jawa dan Sulawesi. Sedangkan pasokan dari petani lokal juga sangat terbatas. Akibatnya masing-masing pedagang kini hanya dijatah menjual cabe satu sampai dua kilogram per hari dari sebelumnya 10 kilogram per hari.
Wah, kalau lama-lama seperti ini keresahan masyarakat tidak akan terbendung lagi, diharapkan pemerintah segera melakukan operasi pasar agar tidak jadi seperti postingan ini "Harga Cabai Melambung,Sambal Jadi Bayar" dapat mengendalikan harga cabai seperti halnya pemerintah mengendalikan harga beras.
No response to “Harga Cabai Melambung,Sambal Jadi Bayar”
Leave a reply